Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Dan Sosial (IPAS). Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kritis antara siswa kelas eksperimen yang menggunakan model problem based learning dengan siswa kelas kontrol yang menggunakan model ekspositori. (2) Untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis antara siswa kelas eksperimen yang menggunakan model problem based learning dengan siswa kelas kontrol yang menggunakan model ekspositori. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran (problem based learning dan ekspositori), sedangkan variabel terikatnya adalah kemampuan berpikir kritis siswa. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Purwawinangun pada tahun ajaran 2023/2024, dengan total 42 siswa, terbagi menjadi 21 siswa dalam kelas eksperimen (VA) dan 21 siswa dalam kelas kontrol (VB). Data dikumpulkan melalui tes pretest dan posttest. Teknik analisis data mencakup uji normalitas, uji homogenitas, hipotesis, N-Gain, dan observasi aktivitas siswa, termasuk indikator kemampuan berpikir kritis. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan kemampuan berpikir kritis antara siswa kelas eksperimen yang menggunakan model problem based learning dan siswa kelas kontrol yang menggunakan model ekspositori. Selain itu, terdapat perbedaan dalam peningkatan kemampuan berpikir kritis antara kedua kelompok siswa tersebut.

This research was motivated by the low critical thinking skills of students in Natural and Social Sciences (IPAS) subjects. The aims of this research are: (1) To determine the differences in critical thinking abilities between experimental class students who use the problem based learning model and control class students who use the expository model. (2) To determine the difference in increasing critical thinking skills between experimental class students who use the problem based learning model and control class students who use the expository model. The independent variable in this research is the learning model (problem based learning and expository), while the dependent variable is students' critical thinking abilities. The research subjects were fifth grade students at SD Negeri 1 Purwawinangun in the 2023/2024 academic year, with a total of 42 students, divided into 21 students in the experimental class (VA) and 21 students in the control class (VB). Data was collected through pretest and posttest. Data analysis techniques include normality tests, homogeneity tests, hypotheses, N-Gain, and observation of student activities, including indicators of critical thinking abilities. The research results showed that there were differences in critical thinking abilities between experimental class students who used the problem based learning model and control class students who used the expository model. Apart from that, there are differences in improving critical thinking skills between the two groups of students.