Purnama, Yusuf (2024) HEROISME DALAM NASKAH MONOLOG “TUA” KARYA PUTU WIJAYA (Analisis Wacana Kritis Model Norman Fairclough). S1 / D3 thesis, Universitas Kuningan.

[thumbnail of ABSTRAK] Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of BAB I] Text (BAB I)
BAB I.pdf

Download (432kB)
[thumbnail of BAB II] Text (BAB II)
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (459kB) | Request a copy
[thumbnail of BAB III] Text (BAB III)
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (213kB) | Request a copy
[thumbnail of BAB IV] Text (BAB IV)
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (669kB) | Request a copy
[thumbnail of BAB V] Text (BAB V)
BAB V.pdf

Download (303kB)
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA] Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (415kB)
[thumbnail of LAMPIRAN] Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (222kB) | Request a copy
Official URL: https://rama.uniku.ac.id

Abstract

Penelitian heroisme dalam naskah monolog “Tua” karya Putu Wijaya dilatarbelakangi oleh realitas kehidupan sosial bahwa heroisme sering dijadikan sebagai objek dalam pembuatan sebuah karya sastra. Salah satunya dalam monolog “Tua” yang menceritakan tentang renungan atas hidup yang telah dilaluinya. Kajian ini dapat dilihat dari bahasa yang digunakan pengarang dari segi teks, makna, dan sosial menggunakan analisis wacana kritis Norman Fairclough. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan heroisme dalam naskah monolog “Tua” karya Putu Wijaya menggunakan analisis wacana kritis Norman Fairclough yang ditinjau dari tiga dimensi yaitu dimensi teks, Discursive practic, dan praksis sosial. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi (content analisys) dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian: 1) Dimensi teks, yang dillihat dari tiga unsur yaitu unsur representatif, relasi, dan identitas menunjukkan bahwa dalam dimensi teks monolog Tua karya Putu Wijaya ketiga unsur tersebut membentuk makna kompleks, membentuk heroisme yaitu keberanian, kesabaran, dan pengorbanan yang ditunjukkan melalui teks; 2) Dimensi Discursive practic pada naskah monolog ‘Tua” karya Putu Wijaya melalui proses produksi dan penyebaran dapat disimpulkan bahawa hubungan intertekstual dalam naskah monolog mendorong tindakan manusia untuk berada pada aliran arus kesadaran dan heroisme yang timbul dari renungan monolog tersebut; 3) Dimensi praksis sosial, dapat disimpulkan bahwa hasil analisis menunjukkan adanya pengaruh situasional, instituisional, dan sosial dalam naskah yaitu mempengaruhi produksi naskah monolog ‘Tua’ karya Putu Wijaya berupa jawaban atas realitas sosial yang terjadi pada manusia yaitu renungan hidup dan sikap heroisme (kesabaran, keberanian, dan pengorbanan) dalam menghadapi situasional yang dilewati. Dari hasil analisis tiga dimensi analisis wacana kritis menurut perspektif Norman Fairclough dapat disimpulkan bahwa monolog “Tua” berisi renungan kehidupan manusia. Selain itu, terdapat unsur heroisme yang muncul dalam monolog tersebut sebagai perwujudan realitas yang terjadi pada kehidupan manusia dalam mengadapi situasional yang dilewati.

Heroism research in the monologue script “Tua” by Putu Wijaya is motivated by the reality of social life that heroism is often used as an object in making a literary work. One of them is in the monologue “Tua” which tells about the reflection on the life he has gone through. The analysis can be seen from the language used by the author in terms of text, meaning and social using Norman Fairclough's critical discourse analysis. This study aims to describe heroism in the monologue script “Tua” by Putu Wijaya using Norman Fairclough's critical discourse analysis which is viewed from three dimensions, namely the dimensions of text, discursive practice, and social praxis. This research uses content analysis method with descriptive qualitative approach. Research results: 1) The text dimension, which is seen from three elements, namely representative, relational and identity elements, shows that in the text dimension of Putu Wijaya's Tua monologue, these three elements form a complex meaning, forming heroism, namely courage, patience, and sacrifice shown through the text. 2) The dimension of Discursive practice in the monologue script “Tua” by Putu Wijaya through the process of production and dissemination can be concluded that the intertextual relationship in the monologue script encourages human action to be in the flow of the flow of consciousness and heroism arising from the monologue's reflection. 3) The dimension of social praxis, it can be concluded that the results of the analysis show the existence of situational, institutional and social influences in the script, namely influencing the production of the monologue script 'Tua' by Putu Wijaya in the form of answers to social realities that occur in humans, namely life reflections and heroism (Patience, courage, and sacrifice) in dealing with situations that are passed. From the results of the analysis of the three dimensions of critical discourse analysis according to Norman Fairclough's perspective, it can be concluded that the monologue contains reflections on human life, there is an element of heroism that appears in the monologue as a manifestation of the reality that occurs in human life in dealing with the situations that are passed.

Item Type: Thesis (S1 / D3)
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci: Heroisme; Monolog “Tua”; Putu Wijaya; analisis wacana kritis Norman Fairclough. Keywords: Heroism; “Tua” monologue; Putu Wijaya; Norman Fairclough critical discourse analysis.
Subjects: P Language and Literature > PN Literature (General)
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > S1 Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia
Depositing User: S.Pd. Yusuf Purnama
Date Deposited: 15 Jan 2025 07:43
Last Modified: 15 Jan 2025 07:43
URI: https://rama.uniku.ac.id/id/eprint/2327

Actions (login required)

View Item
View Item