The aim of this research is to reveal the ethical dilemmas and risks of using artificial intelligence language models in student writing. This research used qualitative method. The data for this study was collected through a survey on the forum and collected data from 25 people and 10 student essays. The survey uses open-ended questions to collect qualitative insights. The questionnaire be structured to first collect demographic information. The results of this study found that on average, students who worked on essays and filled out surveys experienced and faced different ethical risks and dilemmas. The results showed that of the 25 students who voted 123 votes in the questionnaire and in ethical issues indicated by plagiarism, concerns about data leakage, and lack of originality, then excessive reliance on the use of artificial intelligence. It can be stated that artificial intelligence is extremely risky to utilize because to the difficulties in thinking and creativity, slowly decreasing the quality of writers.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap dilema etika dan risiko penggunaan model bahasa kecerdasan buatan dalam tulisan siswa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data untuk penelitian ini dikumpulkan melalui survei di forum dan mengumpulkan data dari 25 orang dan 10 esai mahasiswa. Survei ini menggunakan pertanyaan terbuka untuk mengumpulkan wawasan kualitatif. Kuesioner disusun untuk mengumpulkan informasi demografis terlebih dahulu. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa rata-rata mahasiswa yang mengerjakan esai dan mengisi survei mengalami dan menghadapi risiko dan dilema etika yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 25 mahasiswa yang memberikan suara sebanyak 123 suara dalam kuesioner dan dalam masalah etika yang diindikasikan oleh plagiarisme, kekhawatiran tentang kebocoran data, dan kurangnya orisinalitas, kemudian ketergantungan yang berlebihan pada penggunaan kecerdasan buatan. Dapat dikatakan bahwa kecerdasan buatan sangat beresiko untuk digunakan karena dapat menyulitkan pemikiran dan kreativitas, serta secara perlahan menurunkan kualitas penulis.