Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ditemukannya beberapa penggunaan disfemia, eufemisme, maksim kesantunan berbahasa pada caption di postingan instagram @nikitamirzanimawardi_172. Rumusan Masalah: 1) Bagaimana Disfemia dalam postingan Instagram @Nikitamirzanimawardi_172? 2) Bagaimana Eufemisme dalam postingan Instagram @Nikitamirzanimawardi_172? 3) Bagaimana kaitannya hasil analisis Disfemia dan Eufemisme di postingan Instagram @Nikitamirzanimawardi_172 dengan penerapan Prinsip Maksim Kesantunan Berbahasa?
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk disfemia, eufemisme, dan kaitannya dengan penerapan prinsip maksim kesantunan berbahasa pada postingan instagram @nikitamirzanimawardi_172 edisi 2021-2024 pada bulan tertentu.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pemerolehan data yang digunakan adalah dokumentasi yang berupa postingan disfemia, eufemisme dan maksim kesantunan berbahasa di instagram @nikitamirzanimawardi_172. Adapun langkah-langkah yang dilakukan yaitu dengan cara membaca, mendaftar, mengklasifikasikan kata disfemia, eufemisme dan maksim kesantunan berbahasa berdasarkan kriteria disfemia kata, frasa, nilai rasa, kriteria eufemisme metafora, istilah asing, perifrasis, kriteria maksim kesantunan berbahasa, maksim kebijaksanaan, maksim kedermawanan, maksim penghargaan, maksim kesederhanaan, maksim permufakatan, maksim kesimpatian. Dari proses tersebut hasil penelitian untuk rumusan masalah nomor satu menunjukkan bahwa postingan instagram @nikitamirzani mengandung disfemia yang memiliki makna emotif, nilai rasa dan tabu, rumusan masalah nomor dua menunjukkan bahwa postingan mengandung eufemisme penggunaan istilah asing untuk menggantikan kata yang berkonotasi negatif, rumusan masalah nomor tiga menunjukkan bahwa postingan instagram @nikitamirzanimawardi_172 didominasi oleh maksim kesantunan berbahasa maksim kedermawanan dan maksim penghargaan. Dapat disimpulkan disfemia, eufemisme dan maksim kesantunan di postingan instagram @nikitamirzanimawardi_172 banyak menunjukkan kata bermakna makna emotif yaitu muatan nilai rasa pada makna yang dibawa oleh suatu kata, seperti kata bohay, silit, pentil, pispot.dikarenakan bentuk disfemia membuat nikita mirzani melanggar kode etik maksim kesantunan berbahasa, eufemisme istilah asing dapat memenuhi maksim kesantunan berbahasa, disisi lain dengan penggunaan bahasa yang santun nikita mirzani telah menerapkan prinsip maksim kesantunan berbahasa walau tidak secara keseluruhan.
Kata kunci: Bentuk disfemia, eufemisme, maksim kesantunan berbahasa
This research is motivated by the discovery of several uses of dysphemia, euphemism, maxims of language politeness in captions in @nikitamirzanimawardi_172 Instagram posts. Problem formulation: 1) How is dysphemia in Instagram posts @Nikitamirzanimawardi_172? 2) How is Euphemism in @Nikitamirzanimawardi_172 Instagram posts? 3) How are the results of the analysis of Dysfemia and Euphemisms in @Nikitamirzanimawardi_172 Instagram posts related to the application of the Principles of Maxims of Linguistic Politeness?
This study aims to describe the forms of dysphemia, euphemism, and their relation to the application of the principle of maxims of language politeness in the 2021-2024 edition of Instagram posts @nikitamirzanimawardi_172 in a particular month.
Theresearch method used in this research is descriptive qualitative with the data acquisition technique used is documentation in the form of posts of dysphemia, euphemisms and maxims of language politeness on Instagram @nikitamirzanimawardi_172. The steps taken are by reading, registering, classifying the words of dysphemia, euphemism and maxims of language politeness based on the criteria of dysphemia words, phrases, taste value, criteria for euphemism metaphors, foreign terms, periphrasis, criteria for maxims of language politeness, maxims of wisdom, maxims of generosity, maxims of respect, maxims of simplicity, maxims of agreement, maxims of sympathy. From this process, the research results for problem number one show that @nikitamirzani's Instagram posts contain dysphemia which has emotive, taste value and taboo meanings, problem number two shows that posts contain euphemisms using foreign terms to replace words with negative connotations, problem number three shows that @nikitamirzanimawardi_172's Instagram posts are dominated by the language politeness maxims of the maxim of generosity and the maxim of appreciation. It can be concluded that dysphemia, euphemism and politeness maxims in @nikitamirzanimawardi_172 Instagram posts show a lot of words with emotive meanings, namely the content of taste values in the meaning carried by a word, such as the words bohay, silit, pentil, potty. because the form of dysphemia makes nikita mirzani violate the code of ethics of the maxims of language politeness, euphemism for foreign terms can fulfill the maxims of language politeness, on the other hand, with the use of polite language nikita mirzani has applied the principles of the maxims of language politeness even though not in its entirety.
Keywords: Forms of dysphemia, euphemism, maxims of language politeness.