Relasi makna merupakan hubungan semantik yang terdapat diantara satuan bahasa dengan satuan bahasa lainnya, dengan kata lain menghubungkan atau menggabungkan makna kata dan frasa untuk menggambarkan makna yang lebih luas. Dalam penelitian ini akan membahas tentang relasi makna pada suatu karya sastra prosa fiksi dan implementasi terhadap pembelajaran di sekolah. Pada penelitian ini memiliki rumusan masalah yaitu: (1) bagaimana relasi makna pada novel Ayahku (bukan) Pembohong karya Tere Liye? (2) bagaimana pemanfaatan relasi makna pada pada novel Ayahku (bukan) Pembohong karya Tere Liye sebagai bahan ajar pada pembelajaran bahasa Indonesia di kelas VIII?. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan: (1) Untuk relasi makna yang terdapat pada novel Ayahku (bukan) Pembohong karya Tere Liye dan (2) pemanfaatan relasi makna pada novel Ayahku (bukan) Pembohong karya Tere Liye sebagai bahan terbuka pada pembelajaran bahasa Indonesia di kelas VIII. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan studi pustaka. Data penelitian ini yaitu relasi makna yang terdapat dalam novel Ayahku (bukan) Pembohong karya Tere Liye. Hasil penelitian ini antara lain: (1) relasi makna yang digunakan dalam novel Ayahku (bukan) Pembohong karya Tere Liye adalah sinonimi, polisemi, homonimi, hiponimi, ambiguitas dan redundansi. Makna yang paling dominan ditemukan adalah antonimi, diantaranya kelebihan dan kekurangan; cepat dan lambat; menyerah dan berjuang; awal dan akhir; serta tinggi dan pendek. Sedangkan makna yang paling sedikit adalah homonimi dan redundansi, seperti kata rumah dan oleh; (2) hasil analisis relasi makna pada novel Ayahku (bukan) Pembohong karya Tere Liye dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran bahasa Indonesia seperti modul ajar kelas VIII karena di dalam Capaian pembelajaran dan Tujuan pembelajaran terdapat pada materi Membandingkan kalimat perbandingan, analogi, sinonim dan antonim.

Meaning relations are semantic relationships between language units and other language units, in other words connecting or combining the meanings of words and phrases to describe a broader meaning. In this study, we will discuss the relationship of meaning in a work of fictional prose literature and its implementation to learning in schools. In this study, there is a problem formulation, namely: (1) what is the relationship of meaning in the novel Ayahku (bukan) Pembohong by Tere Liye? (2) how to use the meaning relationship in the novel Ayahku (bukan) Pembohong by Tere Liye as a teaching material for Indonesian language learning in grade VIII?. The purpose of this study is to describe: (1) For the meaning relationship contained in the novel Ayahku (bukan) Pembohong by Tere Liye and (2) the use of the meaning relationship in the novel Ayahku (bukan) Pembohong by Tere Liye as an open material for Indonesian learning in grade VIII. This research method uses qualitative descriptive. The data collection technique uses documentation and literature studies. The data of this research is the relationship of meaning contained in the novel Ayahku (bukan) Pembohong by Tere Liye. The results of this study include: (1) the relationship of meaning used in the novel Ayahku (bukan) Pembohong by Tere Liye is synonym, polysemine, homonym, hyponymy, ambiguity and redundancy. The most dominant meanings found are antonyms, including advantages and disadvantages; fast and slow; give up and struggle; beginning and end; as well as tall and short. While the least meanings are homonyms and redundancy, such as the words house and by; (2) the results of the analysis of the meaning relationship in the novel Ayahku (bukan) Pembohong by Tere Liye can be used as Indonesian learning material such as the class VIII teaching module because in the learning outcomes and learning objectives there is in the material Comparing comparative sentences, analogies, synonyms and antonyms.