Pembangunan di kota-kota besar menyebabkan perubahan suhu global yang
berakibat pada perubahan unsur-unsur iklim, terutama peningkatan suhu udara.
Terutama kota Majalengka yang saat ini mulai banyak pembangunan pabrik-pabrik
industri. Untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan pemanasan global, salah
satu caranya adalah dengan mengurangi emisi karbon dengan cara mempertahankan
cadangan karbon yang ada. Pusdiklat Lingkungan Hidup dan Kehutanan memiliki
arboretum yang merupakan salah satu kawasan yang masih banyak terdapat
vegetasi yang memiliki fungsi sebagai penyerap dan penyimpan cadangan karbon
(C-Stock). Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui cadangan
karbon yang tersimpan pada tegakan dan tumbuhan bawah di Arboretum Mandapa
BDLHK. Metode yang digunakan adalah pengambilan sampel secara sistematis
dengan start acak. Populasi di area arboretum terdiri dari tegakan pohon dan
tumbuhan bawah. Sampel yang diambil sebanyak 15 petak contoh. Sumber data
terdiri dari data primer yang diperoleh dari hasil survei, pengamatan, perhitungan
di lapangan dan data sekunder yang bersumber dari jurnal, tesis, dan lain-lain.
Pengambilan data dilakukan dengan metode non destruktif pada tegakan pohon dan
metode destruktif pada tumbuhan bawah. Instrumen penelitian terdiri dari avenza,
rollmeter, meteran, pita ukur, peta kerja, tallyshet, alat tulis, oven, kotak sampel,
timbangan dan label. Menghitung biomassa tegakan menggunakan rumus
persamaan alometrik, untuk menghitung karbon menggunakan rumus perhitungan
menurut BSN. Perhitungan Tumbuhan bawah ditimbang berat basahnya, diambil
sampel sebanyak 100 gram untuk dikeringkan dengan menggunakan oven pada
suhu 150°C selama 24 jam. Biomassa yang tersimpan pada tegakan dan tumbuhan
bawah sebesar 290,00 ton/ha dengan total biomassa sebesar 5.190,96 ton.
Sedangkan cadangan karbon yang tersimpan pada tegakan dan tumbuhan bawah
sebesar 136,299 ton/ha dengan total cadangan karbon sebesar 2.439,75 ton.
Kata kunci : Arboretum, Biomassa, Karbon.
Development in big cities causes global temperature changes which result in
changes in climate elements, especially the increase in air temperature. Especially
the city of Majalengka which is currently starting with the construction of many
industrial factories. To reduce the impact of climate change and global warming,
one of the ways is to reduce carbon emissions by maintaining existing carbon
stocks. The environmental and forestry training center has an arboretum which is
one of the areas where there is still a lot of vegetation that has a function as a carbon
sink and carbon stock (C-Stock) storage. The main objective of this study was to
determine the carbon stock stored in stands and understorey plants in Arboretum
Mandapa BDLHK. The method used was systematic sampling with random start.
The population in the arboretum area consists of tree stands and understory plants.
Samples taken were 15 sample plots. Data sources consist of primary data obtained
from survey results, observations, calculations in the field and secondary data
sourced from journals, theses, and others. Data were collected using non destructive
methods on tree stands and destructive destructive methods on understory plants.
The research instruments consisted of avenza, rollmeter, meter, measuring tape,
work map, tallyshet, stationery, oven, sample box, scales and labels. Calculating
standing biomass using the allometric equation formula, to calculate carbon using
the calculation formula according to BSN. Calculation The bottom plant was
weighed by its wet weight, a sample of 100 grams was taken to be dried using an
oven at 150°C for 24 hours. Biomass stored in stands and understory of 290.00
tons/ha with a total biomass of 5,190.96 tons. While the carbon stock stored in
stands and understorey is 136.299 tons/ha with a total carbon stock of 2,439.75 tons.
Keyword : Arboretum, Biomass, Carbon.