Mardiah, Dila
(2024)
ANALISIS TINGKAT BAHAYA EROSI DI DAERAH ALIRAN SUNGAI CISANGGARUNG.
S1 / D3 thesis, Universitas Kuningan.
Abstract
Daerah Aliran Sungai atau DAS adalah suatu wilayah daratan yang secara topografi dibatasi oleh punggung gunung yang menampung dan menyimpan air hujan untuk kemudian menyalurkannya ke laut melalui sungai utama. Daerah Aliran Sungai Cisanggarung merupakan salah satu DAS priositas nasional berada dalam kondisi kritis. Tingkat bahaya erosi merupakan salah satu indikator kesehatan sebuah Daerah Aliran Sungai. Erosi merupakan proses terkikisnya dan terangkutnya tanah dari suatu bidang tanah dari satu tempat ke tempat lain yang disebabkan oleh pergerakan air dan angin. Erosi dapat terjadi oleh empat faktor penyebabnya yaitu kemiringan lahan, curah hujan, jenus tanah serta tutupan dan penggunaan lahan. Penelitian ini menjelaskan mengenai analisis spasial faktor-faktor penyebab erosi dengan tujuan untuk mengetahui tingkat bahaya erosi beserta arahan konservasinya untuk mengetahui tingkat bahaya erosi di Daerah Aliran Sungai Cisanggarung. Metode yang digunakan adalah metode skoring atau memberikan bobot pada tiap kelas parameter faktor penyebab erosi. Data yang dibutuhkan pada penelitian ini adalah peta jenis tanah, Data DEM (Digital Elevation Model), Citra Sentinel, dan data curah hujan selama 10 tahun. Pada upaya arahan konservasi digunakan metode studi kepustakaan yang berkaitan dengan topik pembahasan. Studi kepustakaan bersumber dari buku, jurnal maupun literatur lainnya. Hasil analisis spasial ke-empat parameter faktor penyebab erosi menghasilkan lima kelas tingkatan yaitu : kelas sangat ringan seluas 15.923 Ha (18%), kelas ringan seluas 25.744 Ha (29%), kelas sedang seluas 32.673 Ha (36%), kelas tinggi seluas 13.077 Ha (15%) dan sangat tinggi seluas 1.950 Ha (2%.). Dalam upaya konservasi yang bersumber dari studi literatur, teknik konservasi yang digunakan adalah teknik konservasi tanah. Teknik konservasi tanah bertujuan untuk meminimalisir terjadinya erosi. Terdapat 2 jenis teknik konservasi tanah, yaitu vegetatif dan mekanik.
Keywords: Daerah Aliran Sungai, Tingkat Bahaya Erosi, Arahan Konservasi, Analisis Spasial
Watershed is a land area topographically bounded by mountain ridges that accommodate and store rainwater to then channel it to the sea through the main river. Cisanggarung Watershed is one of the national priority watersheds in critical condition. The level of erosion hazard is an indicator of the health of a watershed. Erosion is the process of eroding and transporting soil from a land area from one place to another caused by the movement of water and wind. Erosion can be caused by four factors, namely land slope, rainfall, soil type and land cover and use. This research describes the spatial analysis of factors that cause erosion with the aim of knowing the level of erosion hazard and its conservation direction to reduce the number of erosion hazard levels in the Cisanggarung Watershed. The method used is the scoring method or giving weight to each class of erosion-causing factor parameters. The data needed in this research are soil type maps, DEM (Digital Elevation Model) data, Sentinel images, and rainfall data for 10 years. In conservation direction efforts, the literature study method is used which is related to the topic of discussion. Literature studies are sourced from books, journals and other literature. The results of the spatial analysis of the four parameters of factors causing erosion resulted in five classes of levels, namely: very light class 15,923 Ha (18%), light class 25,744 Ha (29%), medium class 32,673 Ha (36%), high class 13,077 Ha (15%) and very high 1,950 Ha (2%). In its conservation efforts sourced from literature studies, the conservation technique used is soil conservation techniques. Soil conservation techniques aim to minimize erosion. There are 2 types of soil conservation techniques, namely vegetative and mechanical.
Keywords: Watershed, Erosion Hazard Level, Conservation Direction, Spatial Analysis
Actions (login required)
- View Item