Ridwan Kamil pernah menyatakan bahwa, “Kelompok di Jawa Barat itu yang mayoritas pemilih Pak Prabowo itu ada di kelompok pendidikan menengah ke bawah” Hal tersebut yang melatarbelakangi penulis untuk mengkaji pernyataan Ridwan Kamil tersebut melalui bahasa yang digunakan pendukung paslon 02 dalam berkomentar di akun X paslon 01 dan paslon 03. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sarkasme komentar warganet pendukung paslon 02 terhadap paslon 01 dan 03. Selan itu, untuk mengkaji sarkasme pendukung paslon 02 terhadap paslon 01 dan 03 serta kaitannya dengan pernyataan Ridwan Kamil dilihat dari hubungan bahasa dan kognisi. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif kualitatif dengan teknik pemerolehan data berupa baca catat. Hasil penelitian, menunjukkan bahwa penggunaan bahasa pendukung paslon 02 kepada paslon 01 dan 03 lebih banyak ditemukan sarkasme propositional jenis sarkasme yang langsung mengarah pada maksud dan tujuannya mengejek. Kemudian, sarkasme ‘Like’-Prefixed jenis sarkasme yang mengombinasikan pernyataan sarkasme dengan kalimat deklaratif dengan menunjukkan pernyataan menyangkal oleh penuturnya lebih jelas. Selain itu, ditemukan sarkasme lexical jenis sarkasme yang menyatakan dengan kata-kata positif namun memiliki makna negatif di dalamnya dan tidak ditemukannya jenis sarkasme illocutionary. Kajian sarkasme pendukung paslon 02 terhadap paslon 01 dan 03 kaitannya dengan pernyataan Ridwan Kamil yang menyatakan bahwa “Kelompok di Jawa Barat itu yang mayoritas pemilih pak Prabowo itu ada di kelompok pendidikan menengah ke bawah”ada korelasi secara tidak langsung antara kemampuan berbahasa pendukung paslon 02 dengan pernyataan Ridwan Kamil. Penggunaan bahasa pendukung paslon 02 lebih banyak menggunakan sarkasme yang mengandung ejekan yang langsung disampaikan kepada paslon 01 dan paslon 03. Hal tersebut menunjukkan sejauh mana kemampuan berbahasa pendukung paslon 02 dalam memproduksi bahasa. Ketika kemampuan memproduksi bahasanya rendah dapat diasumsikan kemampuan berpikirnya pun rendah, asumsi tersebut didasarkan pada UU No 2 tahun 1985 bahwa “tujuan pendidikan nasional adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang seutuhnya, yaitu bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, memiliki pengetahuan, sehat jasmani dan rohani, memiliki budi pekerti luhur, mandiri, kepribadian yang mantap, dan bertanggungjawab terhadap bangsa”.
Kata Kunci: Sarkasme, Komentar Warganet, Kajian Hubungan Bahasa dan Kognisi

Ridwan Kamil once stated that, "The group in West Java where the majority of Mr. Prabowo's voters are in the middle and lower education group." This is the background for the author to examine Ridwan Kamil's statement through the language used by candidate pair 02 supporters in commenting on the candidate pair 01 and candidate pair 03. The aim of this research is to find out the sarcasm of warganets' comments supporting candidate pair 02 towards candidate pairs 01 and 03. In addition, to examine the sarcasm of candidate pair 02 supporters towards candidate pair 01 and 03 and its relation to Ridwan Kamil's statement in terms of the relationship between language and cognition. The research method used is a qualitative descriptive method with data acquisition techniques in the form of note-taking. The results of the research showed that the use of language supporting candidate pair 02 towards candidate pairs 01 and 03 seemed directly sarcastic to describe hatred or dislike towards candidate pairs 01 and 03. The more dominant type of sarcasm found was propositional sarcasm, a type of sarcasm which directly addresses the intent and purpose of mocking. Then, 'Like'-Prefixed sarcasm is a type of sarcasm that combines a sarcastic statement with a declarative sentence by showing the speaker's denial statement more clearly. Apart from that, lexical sarcasm was found, a type of sarcasm which is expressed in positive words but has a negative meaning in it and no type of illocutionary sarcasm was found. The study of the sarcasm of candidate pair 02 supporters towards candidate pairs 01 and 03 is related to Ridwan Kamil's statement which stated that "The group in West Java where the majority of Mr Prabowo's voters are in the middle to lower education group" there is an indirect correlation between the language skills of candidate pair 02 supporters and Ridwan Kamil's statement. The language used by candidate pair 02's supporters mostly uses sarcasm containing ridicule which is directly conveyed to candidate pair 01 and candidate pair 03. This shows the extent of the language skills of candidate pair 02's supporters in producing language. When the ability to produce language is low, it can be assumed that the ability to think is also low. This assumption is based on Law No. 2 of 1985 that "the aim of national education is to educate the life of the nation and develop the complete human being, namely being devoted to God Almighty, having knowledge, being physically healthy. and spiritual, has noble character, is independent, has a stable personality, and is responsible for the nation.”

Keywords: Sarcasm, Warganet Comments, Study of the Relationship between Language and Cognition