Boboko merupakan kerajinan lokal yang terbuat dari bambu, Dahulu, Boboko digunakan untuk ngisikan atau mencuci beras, wadah nasi, dan wadah bahan makanan. Namun, modernisasi menyebabkan penurunan penggunaan Boboko, serta lunturnya minat generasi muda terhadap kerajinan produk lokal ini, yang berdampak pada pengetahuan dan pemahaman mereka tentang Boboko. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai Boboko, khususnya tentang jenis-jenisnya, makna bentuknya, serta alur pembuatannya. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, studi literatur, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan menggunakan metode 5W+1H, serta penyelesaian masalah menggunakan MDLC (Multimedia Development Life Cycle). Hasil perancangan berupa video motion graphic berdurasi 3 menit 58 detik yang memuat informasi tentang jenis-jenis Boboko, makna bentuknya, serta alur pembuatannya. Video ini dipublikasikan pada akun YouTube (Mengenal Boboko) dan Instagram (@mengenal_boboko). Media pendukung berupa feeds Instagram, poster, t-shirt, gantungan kunci, dan stiker juga digunakan untuk membantu penyebaran informasi. Hasil akhir, perancangan media informasi dilakukan melalui enam tahap: concept, design, collecting material, assembly, testing, dan distribution, menghasilkan video yang efektif untuk memperkenalkan kerajinan tangan Boboko. Visualisasi video yang menarik, interaktif, dan informatif, menyertakan elemen desain yang sesuai dengan karakteristik kerajinan lokal, bertujuan menarik perhatian dan meningkatkan ketertarikan remaja terhadap boboko ini.
Boboko is a local craft made from bamboo. In the past, Boboko was used to “ngisikan” or wash rice, rice containers and food containers. However, modernization has caused a decline in the use of Boboko, as well as the younger generation's interest in this local craft product waning, which has an impact on their knowledge and understanding of Boboko. This research aims to provide information about Boboko, especially about its types, the meaning of its shape, and the process of making it. The research method used is qualitative, with data collection techniques through observation, interviews, literature study and documentation. Data analysis was carried out using the 5W+1H method, as well as problem solving using MDLC (Multimedia Development Life Cycle). The design result is a motion graphic video with a duration of 3 minutes 58 seconds which contains information about the types of Boboko, the meaning of its shape, and the process of making it. This video was published on the YouTube account (Mengenal Boboko) and Instagram (@mengenal_boboko). Supporting media in the form of Instagram feeds, posters, t-shirts, keychains and stickers are also used to help disseminate information. The final result, information media design was carried out in six stages: concept, design, collecting material, assembly, testing, and distribution, producing an effective video to introduce Boboko handicrafts. An attractive, interactive and informative video visualization, including design elements that match the characteristics of local crafts, aims to attract attention and increase teenagers' interest in boboko.