Perkembangan suatu bahasa tidak terlepas dari adanya kontak antara satu bahasa dengan bahasa yang lain, baik bahasa daerah maupun bahasa asing. Semua hasil proses perkembangan bahasa meliputi, penambahan, penghilangan, dan perubahan. Maka dengan itu untuk mempertahankan bahasa Indonesia, seperti kosakata-kosakata bahasa asing yang masuk ke dalam bahasa indonesia di serap dan kemudian di masukkan ke dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Dalam KBBI V setiap kata, ungkapan, serta istilah dalam bahasa mempunyai kategori kelas kata yang dikelompokan atau diklasifikasikan berdasarkan kriteria fungsi dan semantik. Kriteria semantik digunakan untuk mengklasifikasikan kelas kata nomina (n), kelas kata verba (v), dan kelas kata adjektiva (a). Setiap kata bahasa asing terutama bahasa Jepang yang diserap ke dalam bahasa Indonesia mempunyai pola unsur serapan dengan cara kerja yang terstruktur dari suatu bahasa yang diintegrasikan penyebutannya ke dalam bahasa Indonesia kemudian mengalami proses penyerapan perubahan, penghilangan, dan penambahan bunyi/fonem. Dari fenomena tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelas kata dan pola unsur serapan dalam kata serapan bahasa Jepang. Objek penelitian ini adalah Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi V (KBBI V) cetak sebagai kamus resmi yang dikeluarkan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud pada tahun 2016. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi dan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini pertama, kelas kata dalam kata serapan bahasa Jepang yang ada pada KBBI V terdiri dari nomina, verba, dan adjektiva, di dominasi oleh kelas kata nomina dilihat dari adverbia pendampingnya, seperti pada kata “Anime”. Kedua, pola unsur serapan bahasa Jepang yang ada pada KBBI V di dominasi oleh pola unsur serapan penghilangan bunyi/fonem sinkop, proses penghilangan satu fonem atau lebih pada tengah kata, seperti pada kata “ Dakkochan” menjadi “Dakocan” dan pola unsur serapan penghilangan bunyi/fonem apokop, proses penghilangan satu fonem atau lebih pada akhir kata, seperti pada kata “Aikidou” menjadi “Aikido”.
The development of a language is inseparable from the contact between one language and another, both local and foreign languages. All the results of the language development process include, additions, omissions, and changes. Therefore, to maintain the Indonesian language, such as foreign language vocabulary that enters the Indonesian language is absorbed and then entered into the Big Indonesian Dictionary. In KBBI V every word, expression, and term in the language has a word class category that is grouped or classified based on functional and semantic criteria. Semantic criteria are used to classify noun word classes (n), verb word classes (v), and adjective word classes (a). Every foreign language word, especially Japanese, which is absorbed into Indonesian has a pattern of absorption elements with a structured way of working from a language that is integrated into Indonesian and then undergoes a process of absorption of changes, deletions, and additions of sounds/phonemes. From this phenomenon, this research aims to find out the word classes and patterns of absorption elements in Japanese words. The object of this research is the printed Kamus Besar Bahasa Indonesia edition V (KBBI V) as an official dictionary issued by the Language Development and Development Agency of the Ministry of Education and Culture in 2016. Data collection in this study used documentation techniques and descriptive methods with a qualitative approach. The results of this study are first, the word class in Japanese absorption words in KBBI V consists of nouns, verbs, and adjectives, dominated by the noun word class seen from the accompanying adverb, as in the word “Anime”. Second, the pattern of Japanese elements in KBBI V is dominated by the pattern of syncopated elements, the process of removing one or more phonemes in the middle of the word, as in the word “Dakkochan” to “Dakocan” and the pattern of apocopated elements, the process of removing one or more phonemes at the end of the word, as in the word “Aikidou” to “Aikido”.